DEPOKHITS.id – Pemerintah Kota Depok bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) tengah mematangkan rencana pembangunan flyover di kawasan Juanda sebagai solusi permanen kemacetan yang telah lama menjadi keluhan warga.
Komitmen tersebut ditunjukkan langsung oleh Wali Kota Depok, Supian Suri, saat meninjau lokasi rencana pembangunan pada Jumat (2/5/2025). Dalam kesempatan itu, Supian menegaskan pentingnya percepatan proyek untuk mengurai kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi di simpul jalan strategis seperti Jalan Margonda, Jalan Sentosa, dan akses menuju tol.
“Flyover Juanda diharapkan menjadi solusi jangka panjang atas kemacetan parah di wilayah ini, terutama saat jam sibuk. Dengan dukungan dari Kementerian PUPR, Insya Allah kita bisa segera mewujudkannya,” ujar Supian.
Ia menjelaskan, proyek ini tidak hanya berfokus pada kelancaran lalu lintas, tetapi juga peningkatan keselamatan pengendara.
Supian optimistis proses pembangunan dapat dimulai dalam waktu dekat, dengan estimasi pelaksanaan selama lima bulan, tergantung rampungnya Detail Engineering Design (DED) dan persiapan teknis lainnya.
“Kita kebut DED-nya. Kalau semua lancar, kita targetkan pembangunan bisa dimulai tahun ini dan rampung akhir tahun,” jelasnya.
Sementara itu, Kementerian PUPR saat ini masih menghitung panjang bentangan flyover yang diperkirakan mencapai sekitar 300 meter. Namun, angka ini masih bisa disesuaikan dengan kondisi lapangan demi efisiensi proyek.
Kabar baiknya, pembangunan flyover ini sepenuhnya akan dibiayai oleh pemerintah pusat.
“Alhamdulillah, anggaran tidak diambil dari APBD Kota Depok. Semuanya akan ditanggung oleh Kementerian PUPR,” tegas Wali Kota.
Turut hadir dalam peninjauan tersebut, Kasubdit Perencanaan Teknis Jalan Bebas Hambatan Kementerian PUPR, Dedi Gunawan, yang menyoroti pentingnya percepatan pembebasan lahan sebagai kunci kelancaran konstruksi.
“Kalau lahan cepat dibebaskan, pembangunan bisa langsung jalan. Kita juga akan percepat proses desain dan teknis lainnya,” ujar Dedi.
Menurutnya, saat ini tim masih dalam tahap survei awal dan koordinasi bersama Pemkot Depok serta pengelola jalan tol. Targetnya, flyover Juanda bisa mulai beroperasi paling lambat tahun depan.
Direktur Utama PT TLKJ, Hilman Muchsin, menyambut baik proyek ini. Ia menyebut pembangunan flyover akan mengatasi permasalahan pertemuan sebidang di pintu keluar Margonda 2 yang selama ini menjadi titik rawan kemacetan.
“Rencana ini sudah digagas sejak empat tahun lalu. Sekarang saatnya kita realisasikan agar warga segera merasakan dampaknya,” kata Hilman.
Ia juga menambahkan bahwa kehadiran flyover akan memangkas rute memutar ke Cisalak, sehingga arus kendaraan menuju Margonda akan lebih lancar dan tertata.
Kolaborasi antara Pemkot Depok, Kementerian PUPR, dan pihak swasta ini menunjukkan bahwa solusi nyata bisa tercipta jika seluruh elemen bekerja bersama.
Masyarakat Depok kini memiliki harapan baru menuju sistem transportasi yang lebih tertib, aman, dan bebas macet.











